This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Pages

Friday, May 24, 2013

Aplikasi Hotel Sederhana

Tugas  oh Tugas yah Nyuri - Nyuri Waktu selagi kerja maklum lah gw cuman seorang Buruh ,Cuman buruh yang punya impian yang sangat Tinggi bahkan Mengalahkan Impian Anak Pejabat ...

Neh Gw Dapat Tugas Pemograman Visual II Bahasa Pemograman Yang Digunakan Menggunakan VB6 jadi gw buatnya pake VB6 gak mungkin pake java khan sementara Dosennya minta pake Vb ntar disangka gak nyambung :D

Aplikasi Ini Cuman Untuk Menambah Nilai Tugas Aja Gak lebih buat kalian yang mau pakai harus udah install Vb6 dan Crystal Report Soalnya gw gak compile Ke Exe (Karena cuman Buat Nambah Nilai Tugas)
Berikut Screen Shoot Aplikasi Ini Berjalan...





Buat Yang Mau Download Source Code Silahkan klik Disini


Aplikasi Penjualan Sederhana

Kuliah yah Ini Tugas Kuliah Gw Mata Kuliah Pemograman Visual II......
Huft capek udah gw kerja + Kuliah yah namanya hidup gini lah biar lebih hidup kalau hidup gak ada tantangan mana Hidup yah Hehehehe.....


Oke Kali Ini Gw Mau Bagi2 Source Code Pembuatan aplikasi Penjualan Include Manajemen Stok Barang,Dimana Pada Saat barang Itu Di Jual Otomatis Stok Barang Di Gudang akan berkurang begitu juga sebaliknya,,Udah Dech Langsung aja Ini Screen Shootnya Build Using Vb6...







Buat Yang Mau Download Source Codenya Silahkan Klik Disini




Saturday, September 24, 2011

mysql command


MySQL merupakan database software yang banyak di gunakan untuk server server database. berikut beberapa command pada Mysql
1. login ke mysql database
…./bin/mysql -h hostname -u root -p

2. Create a database di mysql server

mysql> create database [databasename];

3. view list  database di server

mysql> show databases;

4. memindah database.

mysql> use [db name];

5.melihat tabel dalam database

mysql> show tables;

6. untuk melihat database’s field formats.

mysql> describe [table name];

7. untuk mengapus database.

mysql> drop database [database name];

8. perintah untu menghapus table

mysql> drop table [table name];

9. untuk melihat data dalam tabel

mysql> SELECT * FROM [table name];
10. membuat user pada database. Login as root. Switch to the MySQL db. Make the user. Update privs.

# mysql -u root -p
mysql> use mysql;
mysql> INSERT INTO user (Host,User,Password) VALUES(‘%’,'username’,PASSWORD(‘password’));
mysql> flush privileges;

11. merubah password dari unix shell.

# [mysql dir]/bin/mysqladmin -u username -h hostname.blah.org -p password ‘new-password’

12. merubah password dari mysql promt. login sebagai root. Set password. Update privs.

# mysql -u root -p
mysql> SET PASSWORD FOR ‘user’@'hostname’ = PASSWORD(‘passwordhere’);
mysql> flush privileges;

13. recover mysql password

# /etc/init.d/mysql stop
# mysqld_safe –skip-grant-tables &
# mysql -u root
mysql> use mysql;
mysql> update user set password=PASSWORD(“newrootpassword”) where User=’root’;
mysql> flush privileges;
mysql> quit
# /etc/init.d/mysql stop
# /etc/init.d/mysql start

14. mengganti password root

# mysqladmin -u root password newpassword

15. mengupdate a root password.

# mysqladmin -u root -p oldpassword newpassword

16.Mengijinkan user “peyank” user privilage pada mysql

# mysql -u root -p
mysql> use mysql;
mysql> grant usage on *.* to peyank@localhost identified by ‘passwd’;
mysql> flush privileges;

17. memberikan user privilage untuk user tertentu

# mysql -u root -p
mysql> use mysql;
mysql> INSERT INTO user (Host,Db,User,Select_priv,Insert_priv,Update_priv,Delete_priv,Create_priv,Drop_priv) VALUES (‘%’,'databasename’,'username’,'Y’,'Y’,'Y’,'Y’,'Y’,'N’);
mysql> flush privileges;
or
mysql> grant all privileges on databasename.* to username@localhost;
mysql> flush privileges;

18. update info untuk dalam table.

mysql> UPDATE [table name] SET Select_priv = ‘Y’,Insert_priv = ‘Y’,Update_priv = ‘Y’ where [field name] = ‘user’;

19 Delete a row dalam table.

mysql> DELETE from [table name] where [field name] = ‘whatever’;

20. Update database permissions/privilages.

mysql> flush privileges;

21 Delete a column.

mysql> alter table [table name] drop column [column name];

22.membuat kolom baru dalam database

mysql> alter table [table name] add column [new column name] varchar (20);

23.mengganti nama colom

mysql> alter table [table name] change [old column name] [new column name] varchar (50);

24. Make a unique column so you get no dupes.

mysql> alter table [table name] add unique ([column name]);
25. backup semua data dari mysql

# [mysql dir]/bin/mysqldump -u root -ppassword –opt >/tmp/alldatabases.sql

26. backup data dari salah satu user database.

# [mysql dir]/bin/mysqldump -u username -ppassword –databases databasename >/tmp/databasename.sql

27. backup tabel dari salah satu database

# [mysql dir]/bin/mysqldump -c -u username -ppassword databasename tablename > /tmp/databasename.tablename.sql

28. Restore database  from backup.

# [mysql dir]/bin/mysql -u username -ppassword databasename < /tmp/databasename.sql
Source :  http://www.pantz.org/software/mysql/mysqlcommands.html

Monday, September 19, 2011

IPCOP

Membangun Router/Server Gateway Warung Internet Dengan IPCop
Sebuah warnet yang bertindak sebagai router/server gateway , mutlak di butuhkan untuk
membagi koneksi Internet pada setiap client. Pada tulisan ini, kita akan membahas langkah membuat
router warnet dengan distro yang didesain untuk server gateway sekaligus sebagai firewall, yakni
IPCop.
Kemampuan standar yang dimiliki dari IPCop sudah lebih dari cukup untuk sebuah warnet,
yaitu gateway, firewall, traffic shaping, monitor trafik, dan server proxy. Proses instalasi IPCop juga
mudah untuk dilakukan. Perangkat yang dibutuhkan yakni
Siapkan sebuah komputer dengan spesifikasi minimal Pentium II RAM minimal 32 MB (no-proxy)
atau minimal 128 MB (proxy enable) dengan hardisk minimal 500 MB (no-proxy) atau minimal 10 GB
(proxy) dengan dilengkapi dua kartu jaringan (NIC). Khusus untuk instalasi dibutuhkan perangkat CDROM
drive. Sebelum melakukan instalasi, buatlah desain untuk jaringan pada Warnet .
Sebagai Illustrasi:
Internet >> eth1 >> router << eth0 << switch untuk jaringan lokal << pc client-client.
Pada IPCop eth0 dikenal sebagai green interface, yaitu kartu jaringan yang akan terkoneksi dengan
jaringan lokal warnet, misal jaringan kita 192.168.0.0/24 dengan ip gateway (eth0) 192.168.0.1.
dan pada eth1 dikenal sebagai red interface, yaitu kartu jaringan yang terkoneksi dengan radio/modem
atau jaringan yang akan terkoneksi langsung ke internet. misal 111.222.112.130 gateway
atas kita 111.222.112.129 dan netmask 255.255.255.248.
Berikut tahapan instalasi dan konfigura- si IPCop:
1. Download iso IPCop terbaru di http:// ipcop.org
2. Masukkan CD IPCop ke dalam pengendali piringan cakram (CD-ROM Drive), dan lakukan
booting awal dari CD- ROM.
3. Setelah proses booting, akan tampil menu pemilihan bahasa. Pilih bahasa instalasi yang ingin
kita gunakan.
Pilih Bahasa
4. Pada menu pendeteksian media, pilih CD-ROM.
5. Pada menu persiapan partisi, klik OK.
Proses persiapan partisi
6. Proses Instalasi berlangsung
7. Menu pertanyaan untuk mengembalikan konfigurasi back-up. Jika sebelumnya kita sudah
pernah melakukan konfigurasi) untuk instalasi awal ini pilih ‘skip’.
8. Menu pendeteksian kartu jaringan , pilih “probe” untuk mendeteksi otomatis.
9. Mengonfigurasi IP untuk jaringan lokal.
10. sampai langkah ini kita sudah berhasil menginstall IPCop
11. Silahkan buat nama untuk komputer server , misal kita beri nama meshnets
12. Karena kita tidak terhubung dengan ISDN maka pilih ‘disable’.
13. Pada tahap ini kita harus mengkonfigurasi bentuk jaringan kita. Contoh di atas berarti jaringan
kita terhubung melalui dua kartu jaringan, sehingga pilih “GREEN + RED”.
14. Sampai langkah ini pilih Drivers and card assigments untuk mendeteksi kartu jaringan eth1 (red
interface). Dan lakukan seperti pada langkah nomor 8 dan 9 dengan perbedaan jika nomor 9
diisi IP untuk jaringan lokal, sedangkan untuk red interface ini kita isi dengan IP untuk jaringan
Internet yang diberikan oleh ISP kepada kita.
15. Langkah berikutnya mengkonfigurasi DHCP server , jika ingin mengaktifkan
cetang kotak 'enable' dan isi, namun jika untuk sementara tidak ingin mengaktifkannya,
maka buang centang ( ) pada kotak enable dan pilih ‘OK’.
16. Isi password root untuk kunci jika kita nanti akan mengkonfigurasi pada saat didalam konsole.
Setting root password
17. Isi password admin untuk kunci pada saat kita meremote server dari web- based, sebaiknya
password dibedakan antara admin dan root.
Setting admin password
18. Nah selesai sudah instalasi kita. Klik OK dan restart komputer kita. Jangan lupa untuk
mengeluarkan CD IPCop dari cdrom dan lakukan booting dari harddisk kita.
19. Tampilan pertama saat kita booting server gateway kita.
Tampilan menu bootloader
20. Tampilan konsole
Proses booting berlangsung
21. Tampilan login server 'meshnets'. Ketik 'root' untuk login dan masukkan password root.
Tampilan layar login
22. Tampilan jika kita berhasil login sebagai root.
23. Jika kita akan mengonfigurasi ulang server kita maka ketik ‘setup’, maka akan muncul jendela
konfigurasi seperti di bawah ini.
24. Dari jendela ini kita bisa melakukan perubahan pada server kita dari konsole.
25. Langkah berikutnya adalah mencoba test koneksi dengan melakukan ping ke salah satu client,
misal: # ping 192.168.0.2, Jika ada reply berarti server sudah terkoneksi dengan jaringan lokal.
26. Kemudian test ping ke internet misalnya # ping www.yahoo.com.
27. Uji koneksi dari client dengan konfigurasi client sebagai berikut:
IP : 192.168.0.2
Gateway : 192.168.0.1
Netmask : 255.255.255.0
DNS: 172.17.2.1
Jika dengan konfigurasi diatas anda bisa terkoneksi dengan internet, maka anda telah berhasil
menginstalasi router server.
Langkah berikutnya adalah melakukan explorasi fasilitas IPCop seperti proxy server, monitor
lalu lintas jaringan , DHCP, Firewall, dan sebagainya.

Menghitung Ip Dengan IpCalc

Dengan menggunakan subnetting, network administrator dapat mengatasi masalah topologi network yang terdapat di perusahaannya. jaringan anda juga akan lebih efisien dan optimal dengan menerapkan subnetting. untuk mempermudah perhitungan subnetting, kita dapat menggunakan ipcalc.

Kita gambarkan subnetting dalam sebuah jaringan pada kantor. jika dalam suatu lantai terdapat 10 host, maka yang digunakan sebagai broadcast cukup satu host saja untuk memberikan informasi kepada 9 host lainnya. sebulan kemudian ada penambahan 30 host lagi. dalam keadaan ini, diperlukan subnetting agar jalur tidak menjadi ruwet ataupun kacau. tambahkan 3 subnetting lagi untuk 30 host tersebut, masing-masing subnetting terdapat 10 host untuk tiap lantai, dan dimasing – masing jalur terdapat 1 broadcast untuk memberikan informasi kepada 9 host lain di dalam jalurnya.
Sebenarnya apa perbedaannya jika semua host diatas digabungkan menjadi satu subnet, dibandingkan dengan banyak subnet? sebuah jaringan tunggal dan mempunyai banyak host dengan area yang berbeda-beda mempunyai kecepatan yang rendah, dikarenakan sibuknya dan ramainya jalur yang digunakan, dan hanya satu yang bertugas sebagai pemberi informasi, dengan pembagian jalur maka akan tercapai pemanfaatan kecepatan jaringan yang maksimal karena tidak hanya satu jalur, dan terdapat pemberi informasi pada masing-masing jalur sebagai pengatur jaringannya.
pada tulisan ini, kita akan mencoba melakukan perhitungan subnet beserta host didalamnya dengan cara yang mudah, tidak perlu melakukan hitung-hitungan manual, dalam menentukan ip address serta ip broadcast untuk masing-masing subnet. untuk melakukan hal ini, kita akan menggunakan aplikasi yang bernama ipcalc.
Sekilas ipcalc
ipcalc merupakan aplikasi yang menggunakan alamat ip address dan netmask, yang dapat digunakan untuk mencari alamat broadcast, network, CISCO wildcard, dan range ipaddress yang akan digunakan dari network tersebut. paket aplikasi ipcalc dapat ditemukan dalam repositori ubuntu atau repositori distro yang lain. jika sistem ubuntu anda telah terhubung kerepositori ubuntu dengan baik, jalankan perintah berikut untuk menginstal ipcalc:

Setelah paket ipcalc terinstalasi dengan baik, Anda dapat melihat beragam penjelasan opsi yang terdapat di ipcalc dengan mengetikan opsi -h
$ ipcalc -h
berikut beberapa penjelasan opsi yang terdapat di ipcalc:
* b : tidak menampilkan nilai binari alamat ip
* s : menampilkan hasil hitung nilai subnet berdasarkan jumlah host yang dimasukkan
* r : menampilkan kemungkinan network yang ada dari range ip yang dimasukkan
Subnetting dengan ipcalc
eg 1:
untuk mengetahui lebih lanjut penggunaan ipcalc dalam perhitungan ip subnetting, silahkan lihat tiga contoh berikut:

Penjelasan:
Pada hasil diatas, dapat dilihat range ip address yang bisa didapat dimulai dari 192.168.1.1.sampai dengan 192.168.1.254 dengan jumlah host sebanyak 254 host.
eg2:
Untuk melihat range ip address yang bisa didapatkan, jika anda memiliki alamat jaringan 192.168.1.0 dan menginginkan ada dua subnet dengan masing-masing subnet memiliki 50 host, anda dapat menggunakan perintah berikut:

Penjelasan:
*Pada Request size pertama, ip dimulai dari 192.168.1.1 sampai dengan 192.168.1.62, dan ip broadcast adalah 192.168.1.63.
* Pada Request size kedua, ip dimulai dari 192.168.1.65 sampai dengan 192.168.1.126, dan ip broad- cast 192.168.1.127.
*Mengapa ip 192.168.1.64 dilewatkan, dan bukan dijadikan ip pertama dari subnet kedua? Karena 192.168.1.64 dijadikan nomor jaringan untuk subnet kedua.
eg3:
Contoh berikutnya adalah, sebuah jaringan dengan netmask 255.255.255.0 atau /24, hendak dibagi menjadi 2 subnet, dimana subnet pertama memiliki host sebanyak sebanyak 10, dan yang kedua memiliki host sebanyak 20.
Ketikkan perintah berikut untuk mendapatkan solusinya

Penjelasan:
* Pada request size pertama, ip dimulai dari 192.168.1.33 sampai dengan 192.168.1.46 dan ip broadcast adalah 192.168.1.47.
* Pada request kedua, ip dimulai dari 192.168.1.1 sampai dengan 192.168.1.30 dan ip broadcast 192.168.1.31.
* Unused dibawah adalah nomor jaringan sisa yang masih dapat digunakan lagi.
Demikian contoh perhitungan ip subnetting dengan ipcalc.

Konsep TCP/IP

1. Apa itu TCP/IP ?
——————-
TCP/IP adalah salah satu jenis protokol* yg memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network (jaringan).
*******************************************************
Merupakan himpunan aturan yg memungkinkan komputer untuk berhubungan antara satu dengan yg lain, biasanya berupa bentuk / waktu / barisan /pemeriksaan error saat transmisi data.
*******************************************************
2. Apa yg membuat TCP/IP menjadi penting ?
——————————————
Karena TCP/IP merupakan protokol yg telah diterapkan pada hampir semua perangkat keras dan sistem operasi. Tidak ada rangkaian protokol lain yg tersedia pada semua sistem berikut ini :
a. Novel Netware.
b. Mainframe IBM.
c. Sistem digital VMS.
d. Server Microsoft Windows NT
e. Workstation UNIX, LinuX, FreeBSD
f. Personal komputer DOS.
3. Bagaimana awalnya keberadaan TCP/IP ?
—————————————-
Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yg dapat ditentukan untuk semua jaringan.
2. Meningkatkan efisiensi komunikasi data.
3. Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yg telah ada.
4. Mudah dikonfigurasikan.
Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced Reseach Project Agency) memulai penelitian yg kemudian menjadi cikal bakal packet switching . Packet switching inilah yg memungkinkan komunikasi antara lapisan network (dibahas nanti) dimana data dijalankan dan disalurkan melalui jaringan dalam bentuk unit-unit kecil yg disebut packet*. Tiap-tiap packet ini membawa informasi alamatnya masing-masing yg ditangani dengan khusus oleh jaringan tersebut dan tidak tergantung dengan paket-paket lain. Jaringan yg dikembangkan ini, yg menggunakan ARPAnet sebagai tulang punggungnya, menjadi terkenal sebagai internet.
Protokol-protokol TCP/IP dikembangkan lebih lanjut pada awal 1980 dan menjadi protokol-protokol standar untuk ARPAnet pada tahun 1983. Protokol-protokol ini mengalami peningkatan popularitas di komunitas pemakai ketika TCP/IP digabungkan menjadi versi 4.2 dari BSD (Berkeley Standard Distribution) UNIX. Versi ini digunakan secara luas pada institusi penelitian dan pendidikan dan digunakan sebagai dasar dari beberapa penerapan UNIX komersial, termasuk SunOS dari Sun dan Ultrix dari Digital. Karena BSD UNIX mendirikan hubungan antara TCP/IP dan sistem operasi UNIX, banyak implementasi UNIX sekarang menggabungkan
TCP/IP.
****************************************************
unit informasi yg mana jaringan berkomunikasi. Tiap-tiap paket berisi identitas (header) station pengirim dan penerima, informasi error-
control, permintaan suatu layanan dalam lapisan network, informasi bagaimana menangani permintaan dan sembarang data penting yg harus ditransfer.
****************************************************
4. Layanan apa saja yg diberikan oleh TCP/IP ?
———————————————-
Berikut ini adalah layanan “tradisional” yg dilakukan TCP/IP :
a. Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP)
memungkinkan pengguna komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (user name) dan password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui
anonymous, alias tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)
b. Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer
didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer
jaringan tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih lanjut)
c. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail. (lihat RFC 821 dan 822)
d. Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer
jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih lanjut)
e. remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat dijalankan dalam system komputer yg sama dan ada pula yg menggunakan “prosedure remote call system”, yg memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan dijalankan di system komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah “rsh” dan “rexec”)
f. name servers. Nama database alamat yg digunakan pada internet (lihat RFC 822 dan 823 yg menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yg bertujuan untuk menentukan nama host di internet.)
************************************************************************
RFC (Request For Comments) adalah merupakan standar yg digunakan dalam internet, meskipun ada juga isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong belaka. Diterbitkan oleh IAB (Internet Activities Board) yg merupakan komite independen para peneliti dan profesional yg mengerti teknis, kondisi dan evolusi sistem internet. Sebuah surat yg mengikuti nomor RFC menunjukan status RFC :
S: standard, standar resmi bagi internet
DS: Draft standard, protokol tahap akhir sebelum disetujui sebagai standar
PS: Proposed Standard, protokol pertimbangan untuk standar masa depan
I: Informational, berisikan bahan-bahan diskusi yg sifatnya informasi
E: Experimental, protokol dalam tahap percobaan tetapi bukan pada jalur standar.
H: Historic, protokol-protokol yg telah digantikan atau tidak lagi dipertimbankan utk standarisasi.
************************************************************************
5. Bagaimanakah bentuk arsitektur dari TCP/IP itu ?
—————————————————
Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan.
Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol OSI * (Open System Interconnections), berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Berikut adalah model referensi OSI 7 lapisan, yg mana setiap lapisan menyediakan tipe khusus pelayanan jaringan :
Peer process
|Application layer ||Application layer |
|Presentation layer||Presentation layer|
|Session layer ||Session layer |
|Transport layer ||Transport layer |
|Network layer ||Network layer |
|Data link layer ||Data link layer |
|Physical layer ||Physical layer |
Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai “upper lever protocol” sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai “lower level protocol”. Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau dibawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport diatasnya atau dengan lapisan data link dibawahnya).
Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yg penting karena suatu fungsi yg rumit yg berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi sejumlah unit yg lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga modifikasi yg dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat.
Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai “Peer process”. Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat “interface” (antarmuka). Interface ini mendifinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai “arsitektur jaringan”.
Pengendalian komunikasi dalam bentuk lapisan menambah overhead karena tiap lapisan berkomunikasi dengan lawannya melalui “header”. Walaupun rumit tetapi fungsi tiap lapisan dapat dibuat dalam bentuk modul sehingga kerumitan dapat ditanggulangi dengan mudah.
Disini kita tidak akan membahas model OSI secara mendalam secara keseluruhannya, karena protokol TCP/IP tidak mengikuti benar model referensi OSI tersebut. Walaupun demikian, TCP/IP model akan terlihat seperti ini :

Model OSI model internet
Sekarang mari kita bahas keempat lapisan tersebut.
a. Network Access
Lapisan ini hanya menggambarkan bagaimana data dikodekan menjadi sinyal-sinyal dan karakteristik antarmuka tambahan media.
b. Internet layer/ network layer
Untuk mengirimkan pesan pada suatu internetwork (suatu jaringan yang mengandung beberapa segmen jaringan), tiap jaringan harus secara unik diidentifikasi oleh alamat jaringan. Ketika jaringan menerima suatu pesan dari lapisan yang lebih atas, lapisan network akan menambahkan header pada pesan yang termasuk alamat asal dan tujuan jaringan. Kombinasi dari data dan lapisan network disebut “paket”. Informasi alamat jaringan digunakan untuk mengirimkan pesan ke jaringan yang benar, setelah pesan tersebut sampai pada jaringan yg benar, lapisan data link dapat menggunakan alamat node untuk mengirimkan pesan ke node tertentu.

meneruskan paket ke jaringan yang benar disebut “routing” dan peralatan yang meneruskan paket adalah “routers”. Suatu antar jaringan mempunyai dua tipe node :
- “End nodes”, menyediakan pelayanan kepada pemakai. End nodes menggunakan lapisan network utk menambah informasi alamat jaringan kepada paket, tetapi tidak melakukan routing. End nodes kadang-kadang disebut “end system” (istilah OSI) atau “host” (istilah TCP/IP)
- Router memasukan mekanisme khusus untuk melakukan routing. Karena routing merupakan tugas yg kompleks, router biasanya merupakan peralatan tersendiri yg tidak menyediakan pelayanan kepada pengguna akhir. Router kadang-kadang disebut “intermediate system” (istilah OSI) atau “gateway” (istilah TCP/IP).
Selain itu juga lapisan ini bertanggung jawab untuk pengiriman data melalui antar jaringan. Protokol lapisan intenet yang utama adalah
internet protokol, IP (RFC 791, lihat juga RFC 919, 922,950). IP menggunakan protokol-protokol lain untuk tugas-tugas khusus internet.
ICMP(dibahas nanti) digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan ke lapisan host ke host. Adapun fungsi IP :
1. Pengalamatan
2. Fragmentasi datagram pada antar jaringan
3. Pengiriman datagram pada antar jaringan
c. Transport layer /host to host
Salah satu tanggung jawab lapisan transport adalah membagi pesan-pesan menjadi fragment-fragment yang cocok dengan pembatasan ukuran yg dibentuk oleh jaringan. Pada sisi penerima, lapisan transport menggabungkan kembali fragment untuk mengembalikan pesan aslinya, sehingga dapat diketahui bahwa lapisan transport memerlukan proses khusus pada satu komputer ke proses yg bersesuaian pada komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai Service Access Point (SAP) ID kepada setiap paket (berlaku pada model OSI, istilah TCP/IP untuk SAP ini disebut port *).
Mengenali pesan-pesan dari beberapa proses sedemikian rupa sehingga pesan tersebut dikirimkan melalui media jaringan yg sama disebut
“multiplexing”. Prosedur mengembalikan pesan dan mengarahkannya pada proses yg benar disebut “demultiplexing”.
Tanggung javab lapisan transport yg paling berat dalam hal pengiriman pesan adalah mendeteksi kesalahan dalam pengiriman data tersebut. Ada dua kategori umum deteksi kesalahan dapat dilakukan oleh lapisan transport :
a. Reliable delivery, berarti kesalahan tidak dapat terjadi, tetapi kesalahan akan dideteksi jika terjadi. Pemulihan kesalahan dilakukan
dengan jalan memberitahukan lapisan atas bahwa kesalahan telah terjadi dan meminta pengirimna kembali paket yg kesalahannya terdeteksi.
b. Unreliable delivery, bukan berarti kesalahan mungkin terjadi, tetapi menunjukkan bahwa lapisan transport tidak memeriksa kesalahan
tersebut. Karena pemeriksaan kesalahan memerlukan waktu dan mengurangi penampilan jaringan. Biasanya kategori ini digunakan jika
setiap paket mengandung pesan yg lengkap, sedangkan reliable delivery, jika mengandung banyak paket. Unreliable delivery, sering
disebut “datagram delivery” dan paket-paket bebas yg dikerimkan dengan cara ini sering disebut “datagram”.
Karena proses lapisan atas (application layer) memiliki kebutuhan yg bervariasi, terdapat dua protokol lapisan transport /host to host, TCP dan UDP. TCP adalah protokol yg handal. Protokol ini berusaha secara seksama untuk mengirimkan data ke tujuan, memeriksa kesalahan, mengirimkan data ulang bila diperlukan dan mengirimkan error ke lapisan ats hanya bila TCP tidak berhasil mengadakan komunikasi (dibahas nanti). Tetapi perlu dicatat bahwa kehandalan TCP tercapai dengan mengorbankan bandwidth jaringan yg besar.
UDP (User Datagram Protocol) disisi lain adalah protokol yg tidak handal. Protokol ini hanya “semampunya” saja mengirimkan data. UDP tidak akan berusaha untuk mengembalikan datagram yg hilang dan proses pada lapisan atas harus bertanggung jawab untuk mendeteksi data yg hilang atau rusak dan mengirimkan ulang data tersebut bila dibutuhkan.
c. Application layer
Lapisan inilah biasa disebut lapisan akhir (front end) atau bisa disebut user program. Lapisan inilah yg menjadi alasan keberadaan lapisan
sebelumnya. Lapisan sebelumnya hanya bertugas mengirimkan pesan yg ditujukan utk lapisan ini. Di lapisan ini dapat ditemukan program yg menyediakan pelayanan jaringan, seperti mail server (email program), file transfer server (FTP program), remote terminal.
**********************************************
Token Ring merupakan teknologi LAN data link yg didefinisikan oleh IEEE 802.4 dimana sistem dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan segmen kabel twisted-pair point-to-point untuk membentuk suatu struktur ring. Sebuah sistem diijinkan untuk mengirim hanya bila sistem tersebut memiliki token (data unit khsusus yg digunakan bersama-sama) yg akan dilewarkan dari satu sistem ke sistem lain sekitar ring.
=========================================
komputer port adalah tempat adalah tempat dimana informasi masuk dan keluar. Di PC contohnya monitor sebagai keluaran informasi, keyboard dan mouse sebagai masukan informasi. Tetapi dalam istilah internet, port berbentuk virtual (software) bukan berbentuk fisik seperti RS232 serial port (utk koneksi modem).
**********************************************
6. Bagaimana TCP dan IP bekerja ?
———————————
Seperti yg telah dikemukakan diatas TCP/IP hanyalah merupakan suatu lapisan protokol(penghubung) antara satu komputer dg yg lainnya dalam network, meskipun ke dua komputer tersebut memiliki OS yg berbeda. Untuk mengerti lebih jauh marilah kita tinjau pengiriman sebuah email. Dalam pengiriman email ada beberapa prinsip dasar yg harus dilakukan. Pertama, mencakup hal-hal umum berupa siapa yg mengirim email, siapa yg menerima email tersebut serta isi dari email tersebut. Kedua, bagaimana cara agar email tersebut sampai pada tujuannya.Dari konsep ini kita dapat mengetahui bahwa pengirim email memerlukan “perantara” yg memungkinkan emailnya sampai ke tujuan (seperti layaknya pak pos). Dan ini adalah tugas dari TCP/IP. Antara TCP dan IP ada pembagian tugas masing-masing.
TCP merupakan connection-oriented, yg berarti bahwa kedua komputer yg ikut serta dalam pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dulu sebelum pertukaran data ( dalam hal ini email) berlangsung. Selain itu TCP juga bertanggung jawab untuk menyakinkan bahwa email tersebut sampai ke tujuan, memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan (hal inilah yg membuat TCP sukar untuk dikelabuhi). Jika isi email tersebut terlalu besar untuk satu datagram * , TCP akan membaginya kedalam beberapa datagram.
IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung, tugasnya adalah untuk meroute data packet . didalam network. IP hanya bertugas sebagai kurir dari TCP dalam penyampaian datagram dan “tidak bertanggung jawab” jika data tersebut tidak sampai dengan utuh (hal ini disebabkan IP tidak memiliki informasi mengenai isi data yg dikirimkan) maka IP akan mengirimkan pesan kesalahan ICMP*. Jika hal ini terjadi maka IP hanya akan memberikan pesan kesalahan (error message) kembali ke sumber data. Karena IP “hanya” mengirimkan data “tanpa” mengetahui mana data yg akan disusun berikutnya menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi daerah “sumber dan tujuan” datagram. Hal inilah penyebab banyak paket hilang sebelum sampai kembali ke sumber awalnya. (jelas ! sumber dan tujuannya
sudah dimodifikasi)
Kalimat Datagram dan paket sering dipertukarkan penggunaanya. Secara teknis, datagram adalah kalimat yg digunakan jika kita hendak
menggambarkan TCP/IP. Datagram adalah unit dari data, yg tercakup dalam protokol.
***********************************************
ICPM adalah kependekan dari Internet Control Message Protocol yg bertugas memberikan pesan dalam IP. Berikut adalah beberapa pesan potensial sering timbul (lengkapnya lihat RFC 792):
a. Destination unreachable, terjadi jika host,jaringan,port atau protokol tertentu tidak dapat dijangkau.
b. Time exceded, dimana datagram tidak bisa dikirim karena time to live habis.
c. Parameter problem, terjadi kesalahan parameter dan letak oktert dimana kesalahan terdeteksi.
d. Source quench, terjadi karena router/host tujuan membuang datagram karena batasan ruang buffer atau karena datagram tidak dapat diproses.
e. Redirect, pesan ini memberi saran kepada host asal datagram mengenai router yang lebih tepat untuk menerima datagram tsb.
f. Echo request dan echo reply message, pesan ini saling mempertukarkan data antara host.
Selain RFC 792 ada juga RFC 1256 yg isinya berupa ICMP router discovery message dan merupakan perluasan dari ICMP, terutama membahas mengenai kemampuan bagi host untuk menempatkan rute ke gateway.
************************************************
7. Bagaimanakah bentuk format header protokol UDP,TCP,IP ?
———————————————————-
1. UDP
——
UDP memberikan alternatif transport untuk proses yg tidak membutuhkan pengiriman yg handal. Seperti yg telah dibahas sebelumnya, UDP merupakan protokol yg tidak handal, karena tidak menjamin pengiriman data atau perlindungan duplikasi. UDP tidak mengurus masalah penerimaan aliran data dan pembuatan segmen yg sesuai untuk IP.Akibatnya, UDP adalah protokol sederhana yg berjalan dengan kemampuan jauh dibawah TCP. Header UDP tidak mengandung banyak informasi, berikut bentuk headernya :

source port, adalah port asal dimana system mengirimkan datagram. Destination port, adalah port tujuan pada host penerima.
Length, berisikan panjang datagram dan termasuk data. Checksum, bersifat optional yg berfungsi utk meyakinkan bahwa data tidak
akan mengalami rusak (korup)
2. TCP
——
Seperti yg telah dibahas sebelumnya, TCP merupakan protokol yg handal dan bertanggung jawab untuk mengirimkan aliran data ke tujuannya secara handal dan berurutan. Untuk memastikan diterimanya data, TCP menggunakan nomor urutan segmen dan acknowlegement (jawaban). Misalkan anda ingin mengirim file berbentuk seperti berikut :
—————————————————–
TCP kemudian akan memecah pesan itu menjadi beberapa datagram (untuk melakukan hal ini, TCP tidak mengetahui berapa besar datagram yg bisa ditampung jaringan. Biasanya, TCP akan memberitahukan besarnya datagram yg bisa dibuat, kemudian mengambil nilai yg terkecil darinya, untuk memudahkan).
—- —- —- —- —- —- —- —- —- —- —- —-
TCP kemudian akan meletakan header di depan setiap datagram tersebut. Header ini biasanya terdiri dari 20 oktet, tetapi yg terpenting adalah oktet ini berisikan sumber dan tujuan “nomor port (port number)” dan “nomor urut (sequence number)”. Nomor port digunakan untuk menjaga data dari banyaknya data yg lalu lalang. Misalkan ada 3 orang yg mengirim file. TCP anda akan mengalokasikan nomor port 1000, 1001, dan 1002 untuk transfer file. Ketika datagram dikirim, nomor port ini menjadi “sumber port (source port)” number untuk masing-masing jenis transfer. Yg perlu diperhatikan yaitu bahwa TCP perlu mengetahui juga port yg dapat digunakan oleh tujuan (dilakukan diawal hubungan). Port ini diletakan pada daerah “tujuan port (destination port)”. Tentu saja jika ada datagram yg kembali, maka source dan destination portnya akan terbalik, dan sejak itu port anda menjadi destination port dan port tujuan menjadi source port.
Setiap datagram mempunyai nomor urut (sequence number) masing-masing yg berguna agar datagram tersebut dapat tersusun pada urutan yg benar dan agar tidak ada datagram yg hilang. TCP tidak memberi “nomor” datagram, tetapi pada oktetnya. Jadi jika ada 500 oktet data dalam setiap datagram, datagram yg pertama mungkin akan bernomor urut 0, kedua 500, ketiga 1000, selanjutnya 1500 dan eterusnya. Kemudian semua susunan oktet didalam datagram akan diperiksa keadaannya benar atau salah, dan biasa disebut dg “checksum”. Hasilnya kemudian diletakan ke header TCP. Yg perlu diperhatikan ialah bahwa checksum ini dilakukan di kedua
komputer yg melakukan hubungan. Jika nilai keberadaan susunan oktet antara satu checksum dg checksum yg lain tidak sama, maka sesuatu yg tidak diinginkan akan terjadi pada datagram tersebut, yaitu gagalnya koneksi (lihat bahasan sebelumnya). Jadi inilah bentuk datagram tersebut:

Jika kita misalkan TCP header sebagai “T”, maka seluruh file akan berbentuk sebagai berikut :
T—- T—- T—- T—- T—- T—- T—- T—- T—- T—- T—-
Ada beberapa bagian dari header yg belum kita bahas. Biasanya bagian header ini terlibat sewaktu hubungan berlangsung.
- Seperti ‘acknowledgement number’ misalnya, yg bertugas untuk menunggu jawaban apakah datagram yg dikirim sudah sampai atau belum. Jika tidak ada jawaban (acknowledgement) dalam batas waktu tertentu, maka data akan dikirim lagi.
- Window berfungsi untuk mengontrol berapa banyak data yg bisa singgah dalam satu waktu. Jika Window sudah terisi, ia akan segera langsung mengirim data tersebut dan tidak akan menunggu data yg terlambat, karena akan menyebabkan hubungan menjadi lambat.
- Urgent pointer menunjukan nomor urutan oktet menyusul data yg mendesak. Urgent pointer adalah bilangan positif berisi posisi dari
nomor urutan pada segmen. Reserved selalu berisi nol. Dicadangkan untuk penggunaan mendatang.
- Control bit (disamping kanan reserved, baca dari atas ke bawah). Ada enam kontrol bit :
a. URG, Saat di set 1 ruang urgent pointer memiliki makna, set 0 diabaikan.
b. ACK saat di set ruang acknowledgement number memiliki arti.
c. PSH, memulai fungsi push.
d. RST, memaksa hubungan di reset.
e. SYN, melakukan sinkronisasi nomor urutan untuk hubungan. Bila diset maka hubungan di buka.
f. FIN, hubungan tidak ada lagi.
3. IP
—–
TCP akan mengirim setiap datagram ke IP dan meminta IP untuk mengirimkannya ke tujuan(tentu saja dg cara mengirimkan IP alamat
tujuan). Inilah tugas IP sebenarnya. IP tidak peduli apa isi dari datagram, atau isi dari TCP header. Tugas IP sangat sederhana, yaitu
hanya mengantarkan datagram tersebut sampai tujuan (lihat bahasan sebelumnya). Jika IP melewati suatu gateway, maka ia kemudian akan menambahkan header miliknya. Hal yg penting dari header ini adalah “source address” dan “Destination address”, “protocol number” dan “checksum”. “source address” adalah alamat asal datagram. “Destination address” adalah alamat tujuan datagram (ini penting agar gateway mengetahui ke mana datagram akan pergi). “Protocol number” meminta IP tujuan untuk mengirim datagram ke TCP. Karena meskipun jalannya IP menggunakan TCP, tetapi ada juga protokol tertentu yg dapat menggunakan IP, jadi kita harus memastikan IP menggunakan protokol apa untuk mengirim datagram tersebut. Akhirnya, “checksum” akan meminta IP tujuan untuk meyakinkan bahwa header tidak mengalami kerusakan. Yang perlu dicatat yaitu bahwa TCP dan IP menggunakan checksum yang berbeda.
Berikut inilah tampilan header IP :

Jika kita misalkan IP header sebagai “I”, maka file sekarang akan berbentuk :
IT—- IT—- IT—- IT—– IT—– IT—– IT—– IT—-
Selanjutnya berikut ringkasan mengenai bagian header yg belum dibahas :
a. Total length, merupakan panjang keseluruhan datagram dalam oktet, termasuk header dan data IP.
b. Identification, digunakan untuk membantu proses penggabungan kembali pecahan-pecahan dari sebuah datagram.
c. Flag,berisi tiga kontrol flag.
- bit 0, dicadangkan, harus 0.
- Bit 1, tidak boleh pecah.
- Bit 2, masih ada fragment lagi.
d. Fragment offset, menunjukan posisi fragment di dalam datagram.
e. Time to live, menunjukan batas waktu maksimal bagi sebuah datagram untuk berada pada jaringan.
f. Option, lihat RFC 791.

Setup User Manager

User Manager Mikrotik merupakan management system yang apat dipergunakan untuk memanage user sbb:
  1. HotSpot users
  2. PPP (PPtP/PPPoE) users
  3. DHCP users
  4. Wireless users
  5. RouterOS users.
  • Pada tulisan ini akan sedikit diulas mengenai User Manager untuk hotspot user. Sebelumnya paket hotspot dan dhcp server harus sudah terintall/enable dan dikonfigurasi terlebih dahulu pada Mikrotik RouterOS. Asumsi pada tulisan ini RouterOS terdiri atas 1 Wlan dan 1 ether. Ether sebagai interface yang terhubung ke internet sedangkan wlan sebagai interface yang terhubung ke hotspot client.Ip ether 1 192.168.0.40 dan wlan 1 dengan ip 172.16.0.1/24. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
  • 1. Set DHCP Server pada interface wlan1 ( Set Dhcp server ada pada tulisan terdahulu).
  • 2. Set Hostpot
    / ip hotspot profile set hsprof1 use-radius=yes
  • 3. Set Radius Client untuk User Manager menangani hotspot
    / radius add service=hotspot address=172.16.0.1 secret=123456
  • Sebagai catatan pertama kali hotspot user autentifikasi akan membaca pada database /ip hotspot user print. Remove data pada direktori ini agar autentifikasi pada radius.
4. Install User Manager
- Buka system packages dari winbox atau terminal
/system/packages/print
- Jika belum ada paket user manager install dulu. Karena User-manager merupakan paket terpisah dari router os MT. Pastikan versi outer OS sama dengan versi paket user manager. Misalnya jika router os kita 2.9.50 maka paket user-manager juga harus 2.9.50.
Download dari http://www.mikrotik.com/download.html, pilih salah paket user-manager-2.9.x.npk dari paket zip
- Upload via Program FTP Ke Mikrotik Server
- Reboot Mikrotik Server
- Cek system packages spt no 1, jika user manager belum aktif diaktifkan terlebih dahulu kemudian reboot. Jika sudah aktif
- buka http://192.168.0.40/userman
- Jika sudah bisa terbuka halaman login user manager, berarti user manager sudah aktif.
  • 5. Buat Pada User Manager nama subcriber
    / tool user-manager customer add login="admin" password=123 permissions=owner
  • 6. Buat Hotspot Router
    / tool user-manager router add subscriber=admin ip-address=172.16.0.1 shared-secret=123456
  • 7. Buat User untuk Hotspot
    / tool user-manager user add username=fajar password=123 subscriber=admin
Silahkan dicoba untuk konek hotspot dengan laptop dan User manager dapat diakses melalui http://192.168.0.40/userman. Menu-menu yang terdapat di dalamnya antara lain status login, add user, delete user, log dan lain-lain. Lengkapnya seperti ini http://wiki.mikrotik.com/wiki/User_Manager/Customer_page

Setup DHCP Server Di Mikrotik

Untuk membuat DHCP Server diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Membuat address pool dan menentukan IP Range
2. Mengaktifkan DHCP server.

Sedangkan untuk membuat Internet Gateway Server, inti langkahnya adalah melakukan masquerading yang akan melewatkan paket-paket data ke user.

Berikut ini adalah gambaran dari network dan servernya :

1. Mikrotik di install pada CPU dengan 2 ethernet card, 1 interface utk koneksi ke internet, 1 interface utk konek ke lokal.

2. IP address :
- gateway (mis: ADSL modem) : 192.168.100.100
- DNS : 192.168.100.110
- interface utk internet : 192.168.100.1
- interface utk lokal : 192.168.0.1

Untuk memulainya, kita lihat interface yang ada pada Mikrotik Router

[admin@Mikrotik] > interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500
[admin@Mikrotik] >


kemudian set IP address pada interface Mikrotik. Misalkan ether1 akan kita gunakan untuk koneksi ke Internet dengan IP 192.168.100.1 dan ether2 akan kita gunakan untuk network local kita dengan IP 192.168.0.1

[admin@mikrotik] > ip address add address=192.168.100.1 netmask=255.255.255.0 interface=ether1

[admin@mikrotik] > ip address add address=192.168.0.1 netmask=255.255.255.0 interface=ether2

[admin@mikrotik] >ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 192.168.100.1/24 192.168.100.0 192.168.100.255 ether1
1 192.168.0.1/24 192.168.0.0 192.168.0.255 ether2
[admin@mikrotik] >


Setelah selesai Barulah kita bisa melakukan setup DHCP server pada Mikrotik.

1. Membuat address pool

/ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.2-192.168.0.100
/ip dhcp-server network add address=192.168.0.0/24 gateway=192.168.0.1

2. Tentukan interface yang dipergunakan dan aktifkan DHCP Server.

/ip dhcp-server add interface=ether2 address-pool=dhcp-pool enable 0

[admin@mikrotik] > ip dhcp-server print
Flags: X - disabled, I - invalid
# NAME INTERFACE RELAY ADDRESS-POOL LEASE-TIME ADD-ARP
0 dhcp1 ether2

sampai tahap ini, DHCP server telah selesai untuk dipergunakan dan sudah bisa di test dari user.

Langkah Selanjutnya adalah membuat internet gateway, Misalnya IP ADSL Modem sebagai gateway untuk koneksi internet adalah 192.168.100.100 dan DNS Servernya 192.168.100.110, maka lakukan setting default gateway dengan perintah berikut :

[admin@mikrotik] > /ip route add gateway=192.168.100.100

3. Melihat Tabel routing pada Mikrotik Routers

[admin@mikrotik] > ip route print

Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic,
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf
# DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 ADC 192.168.0.0/24 192.168.0.1 ether2
1 ADC 192.168.100.0/24 192.168.100.1 ether1
2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.100.100 ether1
[admin@mikrotik] >


Lanjutkan dengan Setup DNS

[admin@mikrotik] > ip dns set primary-dns=192.168.100.110 allow-remoterequests=no

[admin@mikrotik] > ip dns print

primary-dns: 192.168.100.110
secondary-dns: 0.0.0.0
allow-remote-requests: no
cache-size: 2048KiB
cache-max-ttl: 1w
cache-used: 16KiB

[admin@mikrotik] >

4. Tes untuk akses domain, misalnya dengan ping nama domain

[admin@mikrotik] > ping yahoo.com

216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms
10 packets transmitted, 10 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 571/571.0/571 ms


[admin@mikrotik] >

Jika sudah berhasil reply berarti seting DNS sudah benar.

5. Setup Masquerading, ini adalah langkah utama untuk menjadikan Mikrotik sebagai gateway server

[admin@mikrotik] > ip firewall nat add action=masquerade outinterface=ether1chain: srcnat

[admin@mikrotik] >

[admin@mikrotik] ip firewall nat print

Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
[admin@mikrotik] >

Selesai, tinggal test koneksi dari user. seharusnya dengan cara ini user sudah bisa terhubung ke internet.

Cara ini memang cara yang paling mudah untuk membuat user dapat terhubung ke internet, namun tingkat keamanannya masih rendah dan diperlukan pengaturan firewall. Mudah-mudahan saya bisa membahasnya dilain waktu.

Tool Tourch Di Mikrotik

Dalam Memantau aliran paket data yang melewati antarmuka router Mikrotik, dapat digunakan fasilitas Torch. Keterangan lebih lanjut, dapat dibaca pada Manual Mikrotik, yaitu Torch Tools
Kita dapat memantau aliran paket berdasarkan jenis protokolnya, alamat asal, alamat tujuan serta tipe port. Dengan adanya fasilitas ini yang telah disediakan pada Packet System, ketika kita menginstalasi Mikrotik RouterOS, maka memudahkan kita dalam administrasi router, dari fasilitas ini, kita bisa menebak apakah Aliran data di mesin kita sedang Normal atau tidak. Memantau terjadinya Flooding, memantau aktifitas Malware dan sebagainya.
Menggunakannya cukup mudah, biasanya agar lebih nyaman dalam Monitoring, silahkan diaktifkan melalui Winbox, untuk masuk ke Routernya. Lebih jelasnya bisa dilihat gambar dibawah ini.
Fasilitas Torch ini bisa digunakan melalui Winbox pada menu Tools - Torch. Silahkan Klik menu Torch tersebut, nanti akan ditampilkan jendela Torchnya.
menu.jpg
Atau Bisa juga melalui IP - ARP. Pada jendela ARP List, silahkan dipilih IP Address, MAC address yang akan di Monitor. Klik kanan untuk masuk ke menu Torch.
arp.jpg
Perhatikan, item-item yang terdapat di jendela Torch ini, pada Manual diatas telah diberikan secara jelas keterangan terhadap item-item tersebut. Klik tombol Start untuk mengaktifkan layanan Torch ini. Sekarang kita dapat bermonitoring ria terhadap aliran paket pada mesin routernya. Jika ada trafik yang mencurigakan silahkan diambil tindakan selanjutnya.
Pada List diatas, saya memantau Aliran trafik dari IP Address (Src Address) 192.168.0.13 yang melalui Interface LAN. Jika diperhatikan, pada bagian Src port terdapat port 514 (syslog) bertipe protokol UDP (17) menuju ke IP Address (Dst Address) 192.168.0.14, dan memang saya sedang menjalankan Syslog Daemon pada PC Windows XP secara Remote untuk menyimpan log router Mikrotiknya, pada PC yang memiliki IP Address 192.168.0.13, dengan router remotenya yang memiliki IP Address 192.168.0.14, aktif di port 514 (UDP). Kita bisa memilih Alamat sumber (Src Address) pada Client yang akan kita pantau, memilih Port, Alamat tujuan, serta Protokolnya

Friday, September 16, 2011

Nod 32 versi 5

Eset Sudah  Rilis NOD32 Versi 5,banyak yang baru di versi ini dan installernya menggunakan  live install >>Install via Internet,,segera update antivirus anda ke versi terbaru,,untuk mendownloadnya klik disini.